Pusat Litbang pabrik baja Korea berinvestasi dalam X-ray CT untuk pemeriksaan sambungan las kendaraan

Salah satu perusahaan pabrik baja terbesar di dunia, POSCO, telah berinvestasi dalam sistem X-ray CT (computed tomography atau tomografi terkomputasi) untuk pusat penelitian dan pengembangannya di Incheon, Korea. Dipasang pada musim panas 2022 dan sepenuhnya beroperasi pada akhir tahun tersebut, sistem XT H 225 ST 2x mikrofokus diproduksi oleh Unit Bisnis Metrologi Industri Nikon Corporation (https://industry.nikon.com). Spesifikasi peralatan ini mencakup Rotating.Target 2.0 unik dari Nikon, yang memberikan kinerja terdepan di industri dengan memungkinkan operasi berkelanjutan pada daya hingga 450W. Dengan demikian, peralatan ini memberikan resolusi tiga kali lebih tinggi pada waktu pemindaian tertentu atau pengumpulan data tiga kali lebih cepat untuk resolusi tertentu.

Pusat Litbang Songdo POSCO telah menggunakan layanan pemeriksaan kontrak yang disediakan oleh Nikon sejak 2021, utamanya untuk melakukan uji-coba sambungan las demi pelanggan industri otomotif dari grup perusahaan baja ini yang ingin lebih memahami kinerja proses penyambungannya. Selama pengembangan baja ringan baru yang dapat digunakan sebagai bahan baku untuk memproduksi suku cadang otomotif yang aman, perusahaan ini mendapati bahwa selama uji coba pengelasan titik resistansi, lapisan seng menembus sambungan las dan perapuhan akibat logam cair (liquid metal embrittlement, LME) pun terjadi. Setelah menemukan fenomena ini, perusahaan mulai mengembangkan varian bahan yang tidak menimbulkan LME. Demi mempelajari efek ini, mereka harus memeriksa bagian dalam sambungan las dan menganalisis hasilnya. Untuk tujuan inilah mereka memerlukan X-ray CT nondestruktif.

Layanan dan dukungan pemeriksaan X-ray kontrak yang disediakan oleh Nikon terbukti sukses besar, dengan hasil CT yang komprehensif dilaporkan dalam lima hari kerja. POSCO mampu memastikan bahwa efek pada kualitas sambungan las ini berbeda-beda, tergantung pada posisi LME dan jangkauan penetrasinya. Hasil ini telah dikirimkan ke berbagai grup di tingkat internal dan eksternal, serta POSCO kini sedang mengadakan diskusi dengan berbagai produsen otomotif untuk mengubah standar LME dalam industri otomotif. Seluruh proses ini juga telah memungkinkan pusat Litbang untuk menyadari kemampuan penuh X-ray CT sebelum membeli sistem untuk pihaknya sendiri. Hal ini sudah lama diperkirakan demi meningkatkan produktivitas pemeriksaan sambungan las dan demi menyediakan peralatan untuk tugas kendali mutu lainnya dalam pusat ini.

Uhm Sangho, Peneliti Utama Senior di fasilitas Incheon berkata, “Saat mengambil keputusan untuk melakukan pembelian, kami sudah familier dengan Nikon berkat asosiasi berkelanjutan kami dengan mereka, jadi kami mampu mengambil keputusan yang matang. Pada akhirnya, yang membuat kami memutuskan untuk memilih produsen ini adalah daya X-ray tinggi dan berkelanjutan yang dihasilkan XT H 225 ST 2x. X-ray ini dapat difokuskan ke titik yang sangat kecil dalam hitungan mikron, berkat disipasi panas yang cepat dari rotating target, yang tidak ditawarkan oleh produsen lainnya.”

Ia menambahkan bahwa pemilihan solusi Nikon juga dipengaruhi oleh banyak faktor lainnya. Mesin ini memiliki Half.Turn CT, yang mengurangi hampir separuh dari sudut rotasi spesimen selama pemindaian, sehingga meningkatkan kecepatan pemrosesan sebesar hampir dua kali lipat tanpa kehilangan kejelasan gambar. Biaya kepemilikannya rendah, sebagian karena desain tabungnya yang terbuka, serta karena filamennya tahan lama dan mudah diganti. Selain itu, peralatan ini mudah dikalibrasi dan perangkat lunak untuk memperoleh dan merekonstruksi data CT juga luar biasa.

Selagi Pusat Litbang Songdo POSCO terus mendorong batas penelitian di sektor otomotif demi pelanggannya, serta industri lainnya yang menggunakan baja yang diproduksi grup ini, kemitraan mereka dengan Nikon memantapkan komitmennya untuk tetap menjadi yang terdepan dalam ranah inovasi teknologi. Kedua perusahaan merupakan pemimpin pasar dalam bidangnya masing-masing dan keduanya memiliki sasaran yang sama – merevolusi kendali mutu dan memaksimalkan produktivitas di seluruh cabang industri produksi.

Studi Kasus Pilihan

Bagikan Studi Kasus